Menolak Pertambangan Nikel, Uskup Timika : Raja Ampat Hancur Karena Kepentingan Oligarki

Karpus
4 Min Read
Uskup Terpilih Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru

WARTA PAROKI BILOGAI.com – Uskup Timika dari Ordo Santo Agustinus (OSA), Bernardus Bofitwos Baru mengkritik persoalan tambang nikel yang merusak lingkungan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kritik itu ia sampaikan saat memberi khotbah hari minggu Pentakosta, pada 8 Juni 2025, di gereja Katedral Tiga Raja, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Khotbah itu disiarkan secara langsung oleh Multimedia Tiga Raja Timika.Imam Katolik yang diberikan gelar monsinyur itu mengatakan penyebab kerusakan lingkungan di tanah Papua adalah ambisi para elit politik dan ekonomi.

“Saya kira 2.000 hektare di tanah Marind dibabat hanya untuk kepentingan oligarki,” ujarnya. “Dan juga ini Raja Ampat yang indah mulai hancur karena ketamakan dan kerakusan oligarki penguasa dengan slogan demi proyek strategis nasional.”

Di hadapan umatnya, Bernardus mengingatkan bahwa kesewenang-wenangan pemerintah dan pengusaha telah mengambil kehidupan masyarakat asli Papua. Ia menyebut tindakan para oligarki tersebut dilandaskan oleh roh kejahatan yang telah menguasai manusia dengan kepentingan kapitalisme.

Pertambangan nikel di Pulau Manuran, Distrik Supnin, Raja Ampat, Papua Barat Daya, 27 Agustus 2024. Sumaryanto Bronto/Greenpeace/Tempo

Akibatnya, banyak manusia yang takut kehilangan kenikmatan duniawi termasuk kekayaan yang telah dimiliki. Bila hal itu dibiarkan berlarut-larut, Bernardus menyebut itu bisa menghalangi Roh Kudus menggerakkan diri manusia untuk bertindak demi kehidupan bersama.

“Itulah roh dunia. Apakah kita mau ikut roh dunia seperti ini? Menghancurkan alam dan menghancurkan sesama?” kata Bernardus. Ia lalu menyerukan bahwa para umat seharusnya mengikuti Roh Kristus yang merupakan pemersatu karena menghargai keutuhan dan keindahan alam.

“Bapak Ibu dan saudara sekalian, lihat yang berjuang untuk mempertahankan alamnya, hutannya dan budayanya itulah mereka yang dikuasai Roh Kudus,” ucapnya. Bernardus berpesan bahwa masyarakat harus meneladani sifat-sifat Roh Kudus agar berani untuk menyuarakan tentang hak-hak hidup mereka.

Sebaliknya, ia mengimbau umat untuk meninggalkan roh duniawi yang berpihak pada oligarki yang mengutamakan kesejahteraan bagi segelintir orang. Sementara di sisi lain, roh duniawi itu menyengsarakan kehidupan orang lain.

Sebelumnya, organisasi nonpemerintah yang berfokus pada isu lingkungan Greenpeace Indonesia bersama empat pemuda Papua melakukan aksi protes saat dihelatnya Indonesia Critical Minerals Conference and Expo, Selasa, 3 Juni 2025. Pada aksi itu, mereka membentangkan spanduk yang memuat tulisan “Nickel Mines Destroy Live” dan “Save Raja Ampat from Nickel Mining”.

Juru kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik mengatakan, aksi protes dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas reaktivasi dan diterbitkannya IUP nikel oleh pemerintah di lokasi tersebut. Dia menuturkan, terdapat 16 izin yang diterbitkan dengan rincian dua di antaranya telah memulai eksploitasi, dua tengah mengeksplorasi, satu korporasi belum memulai aktivitas penambangan, dan 11 lainnya tengah direaktivasi.

Ia menyebut, aktivitas penambangan di Raja Ampat yang diterbitkan izinnya di pulau-pulau kecil dengan luas sekitar 2 kilometer persegi akan berdampak buruk. “Kalau diteruskan ini akan merusak lingkungan pulau tersebut,” kata Iqbal.

Adapun, pada Kamis lalu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan, telah menyegel empat lokasi tambang nikel di Raja Ampat. Keempat lokasi itu seluruhnya telah berada dalam pengawasan KLH. Dari empat perusahaan yang terungkap sedang dan hendak menambang nikel di Raja Ampat, kata Hanif, dua di antaranya diketahui telah memiliki izin dan dokumen lingkungan.  Izin-izin itu, kata dia, akan dicabut. “Dengan tetap mewajibkan pemulihan lingkungan,” kata Hanif.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, instansinya telah memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas perusahaan penambang nikel di Raja Ampat, yaitu PT GAG Nikel sejak Kamis lalu. “Untuk sementara kami hentikan sampai kami cek langsung kondisi di lapangan,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *