Habemus Papam! Robert Francis Prevost Terpilih sebagai Paus

Ben
2 Min Read

WARTAPAROKIBILOGAI,- Asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis (8/5/2025) sore, menandakan bahwa Gereja Katolik telah memiliki pemimpin baru. Disambut sorak sorai ribuan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus, Kardinal Robert Francis Prevost, OSA, asal Amerika Serikat, resmi diumumkan sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Ia memilih nama Paus Leo XIV.

Pemilihan ini berlangsung dalam konklaf selama dua hari yang dihadiri para kardinal dari seluruh dunia. Dalam pidato perdananya dari balkon Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan pesan perdamaian, persatuan, dan penghormatan mendalam kepada mendiang Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025.

Paus Leo XIV, yang lahir dengan nama Robert Francis Prevost, kini berusia 69 tahun. Ia berasal dari Chicago, Amerika Serikat, dan merupakan anggota Ordo Santo Agustinus (OSA).

Ia pernah menjalani karya misioner di Peru sejak 1985, menjabat sebagai Uskup Chiclayo, serta terakhir dipercaya sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup sejak 2023.

Dengan terpilihnya sebagai Paus, Leo XIV menjadi Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat. Keterpilihannya dianggap mencerminkan wajah Gereja yang semakin global dan dinamis. Ia dikenal sebagai tokoh moderat dengan rekam jejak kuat dalam pelayanan pastoral serta komitmen terhadap reformasi internal Gereja.

Pengangkatan Paus Leo XIV menjadi momen bersejarah, bukan hanya karena latar belakang geografisnya, tetapi juga karena harapan baru yang ia bawa. Di tengah tantangan zaman—dari krisis iklim dan migrasi global hingga tuntutan transparansi dan reformasi tata kelola Gereja—Paus yang baru diharapkan mampu menjadi jembatan bagi dialog dan perubahan.

Dengan pengalaman lintas benua dan pemahaman mendalam atas kebutuhan umat di berbagai penjuru dunia, Paus Leo XIV diyakini akan melanjutkan semangat pembaruan yang diwariskan oleh pendahulunya, sekaligus meneguhkan kembali suara moral Gereja dalam percaturan global.

Gema “Habemus Papam!” hari ini bukan sekadar pengumuman, melainkan panggilan harapan bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. (FK/komsoskms.org)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *